SIARAN DAYANG SUMBI & AKUPUNKTUR JUNI 2015

Sejarah Berdirinya PJ.Dayang Sumbi.

 Bermula dari Derita Keluarga     


    Tahun 60 an bagi H. Wahid Isnandar pendiri PJ Dayang Sumbi merupakan era yang memprihatinkan. Disaat dia sedang membangun rumah tangga bersama istri tercinta Hj Popon Rosidah, cobaan demi cobaan seakan tak mau pergi dari kehidupannya, uatu hari aak pertamanya mengeluh sering sesak nafas, keadaan itu tak kunjung baik sehingga diketahui sang anak sedang mengindap penyakit asma, Berbagai iktiar sudah dilakukan Isnandar, namun penyakit asma anak tak kunjung sembuh. keadaan ini berlangsung hingga usia anak menginjak 22 thm Hampir saja Isnandar putus asa.


    Namun suatu ketika ia mencoba pengobatan yang pernah diajarkan oleh Eyang Murtolo seorang peracik jamu terkenal di Jawa Timur yang tak lain adalah neneknya sendiri. Dengan telaten Isnandar mulai menerapkan ilmu sang nenek , Beberapa jenis tanaman obat dia cari disekitar rumahnya, Dipilah pilah bagian tanaman tersebut kemudian diracik jadi jamu, Setiap hari ia selalu menyempatkan waktunya mencari tanaman obat dan mengelolanya menjadi jamu, dengan harapan sang anak bisa sembuh. Upaya ini ternyata membawa hasil , lambat laun keadaan anak mulai membaik , tak hanya sang anak bebas dari asma , tapi Isnandar pun bisa bernapas lega. Namun cobaan tak berhenti sampai di situ, anak ke duanya tiba tiba lumpuh gara-gara darah rendah, rambutnya rontok,tangan dan kakinya mengecil, untuk berjalanpun dia harus ngesot.

    Hampir bersamaan dengan itu , anak gadis yang ketiga, saat itu masih duduk dibngku SMP, perutnya membuncit , keadaan ini menjadi bahan olok-olokkan tetangga. Bahkan gurunya sering menegur karna mengira sang anak hamil diluar nikah. Hal ini tentu membuat Isnandar Shoch , terlebih setelah mengetahui perut buncit sang anak disebabkan tumor stadium 3. Kembali Isnandar teringat ilmu warisan sang nenek , hari demi hari ia lewatkan untuk meracik jamu buat kesembuhan anak-anaknya, dan ternyata seperti mujizat , kedua anaknya berangsur angsur sembuh